(القلم - ٤)
Pujian adalah sesuatu yang biasanya ditujukan kepada yang memiliki kelebihan. Manusia yang dipuji, fitrahnya akan merasakan senang. Pujian ini bisa diberikan karena banyak alasan. Karena hartanya, ilmunya, kedudukannya, pesona fisiknya dan banyak alasan lainnya yang.
Sebagai manusia, kita diajarkan Alloh SWT untuk memenuhi hakNya atas segala pujian. Itulah mengapa kita membaca الحمد الله ketika kita menyadari mendapatkan sesuatu yang membahagiakan. Namun bagaimana rasanya ketika Sang Pencipta lah yang justeru memuji makhluknya? Pertanyaan penting selanjutnya adalah, atas dasar apakah الله memuji makhluknya? Apa yang الله puji dari makhluk ciptaanNya sendiri? Mungkinkan kita mendapatkan pujian dari الله ?
Ada satu hal yang menarik dari ceramah yang saya dengarkan tadi malam. Rupanya الله pun memuji makhluknya. Adalah nabi Muhammad SAW yang mendapatkan kemuliaan itu. Artinya ada yang الله sukai dari Nabi sampai sampai الله pun memujinya. Apa dasar pujian الله tersebut? Jawabannya adalah akhlak. Akhlak terpuji yang membuat Dzat Yang Maha Terpuji sampai memuji hambanya. Ayat yang saya tulis di awal itulah dimana pujian Sang Maha Terpuji disampaikan atas hambanya.
Alangkah bahagianya ketika kita mendapat pujian dari manusia. Bahagia ketika orang tua kita memuji kita. Bahagia ketika anak kita sampaikan pujian bangga atas kita orang tuanya. Namun yang sungguh tak terbayang kebahagiaan yang akan kita terima ketika kita dipuji oleh الله atas mulianya akhlak kita seperti halnya Nabi.
Saya mengingatkan diri saya untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kualitas akhlak kita kepada الله dan makhlukNya. Dengan apa? Dengan Al Quran!
Sebagaimana Aisyah RA menjawab ketika beliau ditanya tentang akhlak Nabi. "Ia (nabi) adalah Al Quran berjalan". Dan kita tahu Al Quran mengajarkan manusia untuk memperbaiki akhlak.
Wallohu a'lam
Sholawat atas nabi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar