Popular Posts

#1 Ujung Kulon

bersiap merapat ke dermaga..
Setelah penuh liku dan pertimbangan, akhirnya kami berangkat juga. Totalnya 9 orang. 5 orang dewasa dan 4 orang anak anak. Termasuk didalamnya satu anak bayi jelang 10 bulan. Hehe... Anak Luar biasa bukan?! :)

Pukul 7 kami berangkat dari Kemanggisan. Langsung masuk tol Kebon Jeruk ke arah Merak. Keluar di pintu tol Serang Timur menuju arah Pandeglang, kemudian Labuan, terus ke Sumur. Arah ke Sumur ini tidak terlihat di plang petunjuk jalan. Justeru lebih banyak plang petunjuk jalan menuju Pulau Umang. Berbekal sms dari pak Komar, agar jalan menuju pulau Umang, maka kami ikuti petunjuk arah ini. Ternyata betul. Kami akhirnya sampai di Sumur. Dilanjutkan terus ke desa Taman Jaya, Dimana Penginapan Sunda Jaya milik pak Komar berada. Perjalanan Sumur-Taman Jaya inilah yang menguras kesabaran extra. Sebetulnya tak terlalu jauh. Hanya saja, kondisi jalan yang super rusak, memaksa mobil berjalan pelan. Butuh waktu lebih dari 1,5 jam menempuh jalur ini.
dermaga di Taman Jaya. Sekitar 2 jam dari Sumur.. Bukan karena jauh, tapi lebih karena jalan Sumur-Taman Jaya jelek banget..dermaga di Taman Jaya. Sekitar 2 jam dari Sumur.. Bukan karena jauh, tapi lebih karena jalan Sumur-Taman Jaya jelek banget..

Pukul 2 siang, setelah tanya sana sini, sampailah kami di kediaman pak Komar. Kami disambut teh manis hangat dan keramahan pak Komar dan pak Kasan. Setelah mengobrol tanya ini itu, packing barang barang, kami pun berjalan menuju perahu di dermaga. Jaraknya hanya sekitar 100 m saja. Kami dikenalkan dengan pak Sar'an sebagai guide kami. Istrinya akan menjadi juru masak kami. Dan perjalanan pun dimulai. 15.15 wib perahu meluncur...

Dikemudikan kapten kapal bernama Dedi serta ditambah ABK lainnya berjumlah 2 orang, kami menikmati gerak perahu menembus senja di laut sekitar 3 jam. Menikmati tenggelamnya sang surya menjelang sampainya kami di Pulau Peucang, gatal rasanya tangan ini untuk beraksi dengan kamera. Maka jadilah... Jeprat... Jepret...
Sunset di laut saat menuju Pulau Peucang. sayang tertutup awan..Sunset di laut saat menuju Pulau Peucang. sayang tertutup awan..

Kami sampai di dermaga Pulau Peucang dengan langit kemerahan. Rasanya saya yakin bukan merah karena marah atas kedatangan kami. Tapi terlihat lebih seperti... Merona malu atas pandangan takjub kami atas pemandangannya. Pulau kecil, pasir putih, air jernih dengan ombak yang lembut serta temaram beberapa lampu. Alhamdulillah... Rasanya tak sia sia 7 jam perjalanan darat kami, ditambah 3 jam diatas perahu. Senja di P. Peucang ini menyambut kami dengan sempurna. (Terlalu didramatisir ga sih :p) Pokoknya, Subhanallah... Kami senang!

Seorang petugas menyambut kami di sebuah bangunan panggung, pusat informasi. Menanyakan perihal penginapan, jumlah orang dan hal hal lainnya. Kami memutuskan menyewa 2 kamar. Ongkos sewa per kamar, 250rb. Fasilitasnya, kipas angin, 2 buah dipan dan kasur, WC di luar, ruang aula bersama, serta wisata fauna. Persis sesuai nama bangunan yg kami sewa. Karena di hadapan dan di kolong bangunan ini, belasan (atau puluhan) rusa sibuk merumput. Beberapa ekor babi, serta monyet liar yang ikut menyebar di sekitar. Tak lupa lebah lebah yang senang berkumpul di sekitar lampu lampu yang menyala. Banyak jg bangkai lebahnya. Entah mati kenapa. Tersebar di kusen jendela. Hati hati. Sengatnya masih siap menusuk walau sang lebah telah mati. 2 orang dari kami jadi korbannya. Termasuk si kecil Hana.. Kasihan dia...

Malam ini kami memutuskan mau istirahat saja. Setelah makan, kami berdiskusi tentang rencana esok. Disepakati, besok kami akan memulainya dengan berenang di sekitar dermaga, dilanjutkan dengan menikmati terumbu karang menyelam di Citerjun, menyambangi Cibom dan Tanjung Layar, dan diakhiri dengan mengamati banteng banteng dan hewan liar lainnya di Cidaon...
Oke. Sampai jumpa besok...
< >

Tidak ada komentar:

Posting Komentar