Popular Posts

#1 Karimun Jawa

Ada yang semakin terasa bergolak jelang berangkat. Rasa ini yang biasa muncul kalau hendak bepergian jauh ke tempat yang belum pernah didatangi. Biasanya lari ke perut. Berasa kembung ga karuan. Akhirnya jalan juga. Rasanya sudah lama sejak perjalanan terakhir ke Semeru. Kini, tujuan awalnya adalah Jepara. Lalu nyebrang ke Karimun Jawa. Setelah itu entahlah. Blm memutuskan apakah terus ke Solo, Madiun terus Naik ke Lawu mengikuti ajakan teman seperjalanan, atau pulang. Saya belum ajukan cuti. 

Meeting point di terminal Grogol. Bis ke Jepara berangkat pukul 16.00. Rute perjalanan kesana ada beberapa alternatif dan saya sudah memutuskan. Naik ojek ke depan, kampus Budi Luhur, Ciledug Raya, kemudian sambung Metro mini 69 sampai kebayoran, sambung Transjakarta sampai Grogol. Dan yup. Saya terlambat 15 menit. Ternyata terjebak macet di Green Garden kedoya. Untunglah bis belum datang. Bis baru meluncur sekitar pukul 16.45. Haryanto nama bisnya. Telak banget ya ngasih nama PO. Nama orang banget :D 

Melihat teman sudah menunggu dengan air contact 50+10 bikin mupeng :D. Sepatu boot Timberlandnya sudah dipakai. Tongkat alumunium tuk bantuan berjalan di medan gunung terselip di sisi kiri ranselnya.. Akh... ga asik nih. Ketak ketik tuts hape, terkirimlah permohonan izin ke bos. ACC dapat cuti satu pekan. Resmi sudah. Dua target telah ditentukan. Karimun Jawa di utara Jawa tengah, dan Gunung Lawu di bagian selatannya insyaAllah. Bismillah.. 

Dan Haryanto pun meluncur dalam gelap jalur pantai utara pulau jawa. Ditengah redup mata para musafir. Meliuk liuk cepat diantara truk truk besar pengangkut barang pokok dan non pokok penunjang kehidupan rakyat negeri ini. Sementara garis waktu berbicara banyak hal di dunia sana. Sudan Selatan yang hendak resmi berpisah esok hari, tersangka koruptor yang masih terus dicari, kursi haram DPR, TKI yang terus 'memaksa' kuli disket tuliskan cerita pedih di tanah Saudi, penjajahan yang terus terjadi di negeri para nabi, sampai muda mudi yang resah berbicara tentang cinta. Serta puluhan ketidakpuasan bersuara di sisi dunia 140 karakter itu. 

Tiba tiba terbayang pengamen di metro mini sore tadi. Bacakan puisi tentang jalanan yang katanya berikan mereka kehidupan. Temannya iringi dengan petikan gitar dan suara fals nyanyikan lagu 
Seberkas cahaya Nike Ardila. Lalu Para seniman jalanan punk-er lagukan ajakan shalat dalam nyanyiannya. Serta pemuda keterbelakangan mental dengan lagu Bersyukur yang (sepertinya bermaksud) menyanyikan lagunya Opick. Dengan modal tepukan tangan tak beraturan dan sama sekali tak harmonis, ia berdendang: 

Bersyukur kepada Alloh... Bersyukur sepanjang waktu... Alhamdulillah.. Bersyukur kepada Alloh... Alhamdulillaaaaah... 
<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar